Sabtu, 28 Januari 2017

Ternak LELE MUTIARA, Lele Unggul Kebanggaan Peternak

Lele Mutiara, Asal-usul dan Ciri-cirinya


lele mutiara
budidaya lele mutiara
WWW.DUNIATANILAMPUNG.BLOGSPOT.COM -- Ternak LELE MUTIARA, Lele Unggul Kebanggaan Peternak -- Lele Mutiara merupakan varietas lele terbaru yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat pada 27 Oktober 2014 yang lalu.
Lele mutiara bukanlah lele hasil persilangan seperti halnya lele dumbo maupun sangkuriang. Lele mutiara dihasilkan dari seleksi terbaik persilangan empat strain lele Afrika yang ada di Indonesia. Ke empat strain lele tersebut adalah lele dumbo, lele mesir, lele phyton, dan lele sangkuriang.
Menurut Bambang Iswanto, S.Pi.,MP., Peneliti Muda Bidang Akuakultur BPPI Sukamandi sekaligus penemu lele mutiara, ke empat strain lele Afrika yang ada di Indonesia tersebut memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan.
  • Lele Mesir, memiliki keunggulan berupa ketahanan terhadap penyakit dan lingkungan yang kuat serta keseragaman ukurannya yang tinggi. Namun pertumbuhan dan fekunditas lele mesir relatif rendah.
  • Lele Phyton pertumbuhannya cepat dan bagus serta lebih hemat pakan. Namun tingkat keseragaman lele phyton rendah, sifat kanibalismenya tinggi, dan kurang tahan terhadap serangan penyakit.
  • Lele Sangkuriang memiliki fekunditas yang tinggi dan daya adaptasinya terhadap lingkungan budidaya yang baik. Namun lele sangkuriang rentan terhadap penyakit serta pertumbuhannya yang relatif rendah.
  • Sementara lele dumbo merupakan populasi pelengkap dengan performa moderat.
Dengan keunggulannya masing-masing diharapkan dapat digabungkan dalam satu strain lele Afrika unggul yang baru.

Keunggulan Lele Mutiara

Lele mutiara memiliki berbagai keunggulan:
  • Laju pertumbuhannya lebih tinggi hingga 40% dibanding lele jenis lain seperti lele sangkuriang maupun lele mesir.
  • Waktu panen lebih cepat. Umur 45-50 lele mutiara sudah bisa dipanen. sementara lele lain minimal berumur 60 hari.
  • Tingkat keseragaman lele mutiara sangat tinggi mencapai 80% sehingga peternak cukup panen sekali tanpa perlu menyortir berulang ulang.
  • Konversi pakan rendah lele mutiara sekitar 0,6-1,0. Artinya lele mutiara lebih hemat terhadap pakan.
  • Lele mutiara lebih tahan terhadap penyakit.    
  • Lele mutiara memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan kolam yang baru. sehingga lele tidak mudah stress yang dapat menyebabkan kematian.